MEMBONGKAR TABIR REIKI, TENAGA DALAM DAN ILMU KESAKTIAN
MEMBONGKAR TABIR REIKI, TENAGA DALAM DAN ILMU KESAKTIAN
Judul: Kesaksian para Mantan Praktisi Reiki, tenaga
dalam dan Ilmu Kesaktian
Penulis: Perdana Akhmad
Penerbit: SHAR-E Publishing, Yogyakarta
Cetakan: I, 2006
Tebal: 190 halaman
Berbagai perguruan tenaga dalam yangmengajarkan dan
mendemonstrasikan praktik-praktik ilmu kesaktian ada di
sekeliling kita, seperti ilmu “ngrogoh
sukma”, pellet, panglimunan, maupun trawangan untuk
membaca isi hati seseorang, mengetahui masa lalu dan masa
depan seseorang ataupun untuk mengetahui letak barang yang
hilang, dan sebagainya, bukan hal yang baru yang dapat
kita jumpai di sekitar kita. Demo kekkebalan dari api,
senjata tajam dan sejumlah ketangkasan lain yang disebut
menggunakan tenaga dalam pun tak kalah banyaknya.
Persoalannya kemudian, bagaimana praktik-praktik semacam
ini dilihat dari sudut pandang agama (khususnya Islam)?
Dan apakah benaar klaim-klaim mereka bahwa apa yang mereka
lakukan itu tidak bertentangan dengan agama apa pun?
Begitu pun klaim yang diyakini orang dalam reiki yang
dipraktikan orang selama beratus-ratus tahun.
Adalah seorang Perdana Akhmad yang berasal dari keluarga
yang menyukai ilmu kesaktian, coba membuka tabir tentang
semua itu. Sang ayah pernah melakukan tapa pendem, sang
paman yang suka mengobati orang sakit dengan tenaga dalam,
menjadikan perdana kecil ingin punya keahlian serupa
hingga beberapa kali mengikuti perguruan-perguruan yang
ada sehingga waktu SMA ia bisa menghadirkan makhluk halus
yang diinginkan ke tubuh seseorang. Barulah semasa kuliah
dia tambah latihan-latihan olah nafas serta mempelajari
reiki yang disebut-sebut sebagai cara menggunakan energi
Illahi atau alam semesta dan peningkatan spiritualitas. Ia
mempelajarinya hingga tingkat master pengajar.
Dari pengalamannya menjadi relawan dalam sebuah kelompok
Islam ke Maluku dan Poso, dari situlah ia mulai meragukan
“kebersihan ilmu-ilmu tenaga dalam dan ilmu
pemnyembuhan reiki”nya karena disana ditekankan
untuk menjauhi syirik, khurafat maupun bid’ah. Meski
demikian, setelah dari sana, reiki digeber ulang dengan
banyak melakukan attunement/ pengisian. Juga lebih
mendalami tenaga dalam, latihan pernapasan serta
memperdalam ilmu aji-ajian versi jawa dengan ritual puasa
mutih, ngebleng dan baca rapalan ribuan kali. Dari
sanalah ia merasa ada yang tidak beres dalam dirinya
sehingga sangat mengganggu dan menghalangi untuk melakukan
amalan-amalan ibadah. Melalui proses yang cukup panjang,
ia berupaya untuk membersihkan diri dari segala tipu daya
makhluk-makhluk asing yang disadarinya ada pada dirinya.
Kisah nyata penulis, ditambah dengan kisah-kisah lain
yang lain diramu secara apik untuk memberikan berbagai
contoh tipu daya dari jin yang acap kali ada di sekeliling
kita dalam bentuk ilmu ketangkasan, reiki, tenaga dalam,
jimat maupun berbagai ilmu kesaktian lain hingga proses
kesadaran mereka masing-masing.
Buku ini juga menyajikan pengakuan para guru besar tenaga
dalam dan ilmu kesaktian yang telah meninggalkan
praktikmasa lalunya. Bagaimana para paranormal mengelabui
pasien di paadepokan/ lembaga/ yayasan mereka dalam
mmemasarkan ilmu-ilmunya. Pada dasarnya, mereka sendiri
juga mempertanyakan eksistensi ilmunya sendiri, namun
akhirnya “mentok” pada pembohongan publik
karena terdesak belitan finansial hingga berpikir bahwa
dosa bias dinegoisasikan dengan Tuhan. Kata-kata mujarab
bahwa apa yang dilakukannya atas bantuan jin itu sebagai
“atas ijin Allah” acap kali mereka sampaikan
disamping trik-trik lain seperti menyajikan pasien palsu
atau memutar-balikkan ayat dan menyampaikan hadist palsu,
mereka terus membuaal. Hal itu dilakukan agar pasien
tersugesti untuk mengingat dan mengeramatkan mereka.
Orang-orang pemalas, frustasi, tidak percaya diri, bahkan
orang yang rajin ibadah pun akan menjadi sasaran empuk
mereka.
Ditambah dengan kesaksian para praktisi yang menjalani
terapi ruqyah, serta beberapa keterangan yang dibutuhkan,
membuat buku ini lebih lengkap, meski pada dasarnya,, buku
in I sendiri merupakan penyempurnaan dari buku Perdana
Akhmad sebelumnya “Membongkar Kesesatan Praktek
Sihir Pada reiki, Tenaga Dalam dan Ilmu Kesaktian”
serta “Membongkar Kesesatan Perilaku Syirik
Masyarakat Indonesia”. Namun demikian, rangkaian
kisah nyata dalam buku ini mengajak pembaca untuk
menelisik, mempelajari dan mengkritisi lagi tentang
praktik-praktik beberapa ilmu tersebut. Bahwasanya penulis
merupakan contoh yang telah mempraktikkannya, membuat buku
ini mempunyai nilai lebih dalam menawarkan wacana untuk
berpikir kritis serta berpikir ulang bagi para praktisi.
***